...And They Lived Happily Ever After...sebuah resensi my fave book...

Beberapa waktu lalu ketika mau nyari buku tentang pernikahan buat sahabatku,aku dapat sebuah buku bagus,ada banyak ulasan disetiap bab yang bagus banget buat pasangan yang berencana mau menikah. Before you say I do....kamu tentu aja harus mempersiapkan mental dan psikologis, ga cuma sekedar persiapan pelaksanakan pernikahan yang hanya dalam hitungan hari. Tapi diatas semuanya sesungguhnya saat itulah hidup kita dimulai, kematian dari "aku" dan "kamu" dan yang ada hanya "kami", sebuah perjalanan panjang dari cinta dan komitmen.Aku juga mau sharing aja dan mengulas singkat isi buku itu yang absolutely banyak banget inspirasi buat persiapan menuju apa yang dinamakan bahtera keluarga. Bukunya diterbitkan oleh Penerbit Gloria Graffa berjudul "And They Lived Happily Ever After" karangan Ayub Yahya, aku memang seneng banget ma buku buku terbitan Penerbit Gloria Graffa. Di buku itu Ayub Yahya pas banget menganalogkan pernikahan dengan sebuah sungai,di situ dia mengulas bahwa sungai mempunyai fakta menarik yang memunculkan banyak pertunjukan di sepanjang alirannya. Ketika melewati tebing tinggi, sungai membentuk air terjun. Ketika bertemu lautan, sungai membentuk muara  yang kaya lumpur atau biasa disebut delta. Aliran derasnya membuat riam jeram. Aliran tenangnya penuh misteri. Diantara semua itu ada sebuah fakta yang jarang diperhatikan orang. Beberapa sungai besar adalah penggabungan dua sungai yang lebih kecil. Confluence atau titik pertemuan dua sungai, selalu menunjukkan satu fakta, yaitu ada riak besar dan liar, ada pusaran air. Yang menarik, bagian sungai yang beriak justru menandakan kedangkalannya. Setelah titik itu terlewati, biasanya sungai akan menjadi lebih lebar, dalam dan alirannya lebih pelan, tenang. Pernikahan diumpamakan pertemuan dua aliran sungai yang bertemu membentuk satu aliran sungai baru. Pada titik pertemuan itu, tidak bisa tidak, akan ada gemericik air, ada riak dan percikan, bahkan bisa juga deburan dan pusaran.Dua pribadi dengan latar belakang berbeda, pola pikir, pola asuh , pola rasa dan karakter bertemu dan menjadi satu.pasti banyak konflik yang muncul di titik pertemuan itu. Kita tidak bisa menghindarinya. Titik pertemuan memerlukan waktu untuk penyelarasan. Seperti pada sungai, riak - riak air menandakan kedangkalan, setelah itu air akan mengalir lancar. Konflik-konflik dalam proses itu wajar-wajar saja, maka jangan disikapi secara berlebihan, apalagi dengan keputusasaan. Masih menurut Ayub pernikahan itu point of no return, kontrak sosial seumur hidup. Bahagia dan derita kerap berawal dari pernikahan. Intinya jangan hanya melihat pernikahan dari sisi cerita indahnya. Pikirkan juga susah payahnya dan harga yang harus dibayar. Sebab pernikahan bukan melulu tentang apa yang kita dapatkan, melainkan juga tentang apa yang kita berikan. Hal yang juga diulas Ayub Yahya adalah mengenai tiga fondasi penting dalam membangun rumah tangga, yang harus terus kita jaga , rawat dan tumbuh kembangkan. Pertama ,Iman. Iman menyangkut relasi kita dengan Tuhan. Mengapa iman begitu penting ? Iman membuat kita tetap berpengharapan. Ditengah guncangan angin persoalan iman memberi kita keteduhan. Iman juga memungkinkan kita untuk melihat pelangi di balik badai yang sehebat apapun. Kedua, cinta. Cinta menyangkut relasi kita dengan pasangan. Cinta menutupi kekurangan. Cinta memberikan energi yang mahabesar. dan diumpamakan kuat seperti maut. Cinta membuat kita sanggup melakukan hal hal yang extraordinary luar biasa. Ketiga, komitmen.Yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lain adalah komitmen. Komitmen untuk saling mengasihi, saling menghargai, saling mengingatkan, saling mendoakan dan komitmen untuk menjalani hidup pernikahan sampai maut memisahkan. Dan masih banyak hal lagi yang dibahas oleh Ayub Yahya tentang pernikahan ,dibuku yang dicetak dengan sampul hard cover ini dan di halaman belakang sampul tertulis sepenggal kalimat yang terucap oleh Dana Reeve, istri aktor pemeran Superman, Christopher Reeve saat pemakaman suaminya itu. Sungguh kasih yang abadi dan mengabadikan. Sepertinya buku ini bacaan wajib untuk pasangan yang mau melangkah ke pernikahan.Pokoknya siapa aja yang baca buku ini akan banyak mendapat inspirasi untuk menjalani bahtera keluarga. Ok...udahan dulu ngulas salah satu buku favoritku....untuk lebih lengkapnya bisa nyari buku ini di Penerbit Gloria Graffa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Colours Of My Life |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.